Wednesday, November 29, 2006

Kekuatan Ruhiyah

Tempat : Magdeburg, 08.05.05
Materi : Kekuatan Ruhiyah
Oleh : Ust. Ahmad Sahal Hasan

Uraian :

Di dalam al-Qur’an bila tentang peribadatan, Allah menyatakan dirinya dengan AKU, hal ini mengandung arti bahwa ibadah itu tidak ada toleransi dalam tauhid. Artinya hanya kepada Allah lah kita beribadah.

Dalam hal-hal lain, misalnya tentang rezeki, penurunan hujan, dll Allah menggunakan kata KAMI. Ini mengandung arti bahwa :
• Allah melibatkan para malaikat dalam proses yang di maksud
• Sebagau bentuk pengagungan kepada Allah

Tujuan hidup kita adalah IBADAH
al-Qur’an 2:21 (dalam susunan mushaf, ini merupakan ayat pertama tentang perintah Allah) disebutkan :
„Hai manusia, sembuhlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa.“

Jadi kenapa kita harus beribadah? Karena Allah lah yang telah menciptakan kita dan bumi serata seisinya sebagai tempat hidup kita.
Taat kepada Allah jangan pikirkan apa manfaatnya dulu, tapi kerjakan dulu! Nanti akan terlihat apa hikmahnya..

Ibadah kepada Allah akam menguatkan ruhani kita. Melalui ibadah kita mempunyai hubungan yang kuat dengan Allah. Hubungan yang kuat dengan Allah ini lah yang membuat ruhani kita menjadi kuat.
Seorang mu’min yang mempunyai ruhani yang kuat kan mempunyai kepribadian yang seimbang..

Urusan seorang mu’min itu mudah :
Bila diberi KELAPANGAN dia BERSYUKUR
Bila diberi COBAAN dia bersabar
(al Hadist)

Keimanan kepada hari akhir juga akan membuat ruhani kuat, karena keimanan ini menimbulkan optimisme. Hari akhir juga sebagai bukti bahwa Allah itu ADIL, karena nanti akan ada peradilan Allah.

Kekutan ruhani bisa dicapai dengan kontinuitas ibadah
Hadist Qudsi :
Bila hambaKu mendekati aku dengan melaksanakan ibadah sunnah selain ibadah wajib, maka Aku akan mencintainya. Dan bila aku mencintainya maka Aku akan menjadi pendengarannya, penglihatannya, tanganya dan kakinya.
Maksudnya adalah : Allah alan menjaga dari berbuat penyimpangan, dengan demikian Ridho Allah didapatkan, dan Allahj masukkan ke dalam syurga.

Kenapa kita sulit khusyu dalam ibadah? Karena kita masih memandang ibadah sebagai kewajiban, sehingga terasa sebagai beban. Bila kita memandang ibadah sebagai kebutuhan, maka timbul kenikmatan dalam melaksanakannya.

Cara lain untuk mendapatkan kekuatan ruhani adalah dengan membahagiakan orang lain. Dalam hal ini orang paling berhak untuk kita bahagiakan adalah keluarga kita (suami dan anak).

Kesimpulan :
Kekuatan ruhani dapat dicapai dengan cara:
• Iman kepada Allah (Ketaqwaan)
• Iman kepada hari Akhir
• Kontinuitas ibadah (ritual)
• Ibadah sosial bahagiakan orang lain.

Seharusnya kita punya motto :
Kebahagian kita adalah bila kita dapat membahagian orang lain....

Tanya jawab :
1. Kenapa Allah menciptakan manusia? Untuk apa?
Al-Qur’an 21:23 : „Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya, dan merekalah yang akan ditanyai“.
Apa Allah membuthkan manusia?apakah ada manfaatnya penciptaan manusia untuk Allah? Tidak ada! Lalu kenapa? Tanyakanlah pada diri sendiri!
Yang beruntung itu adlah kita sendiri, dengan syarat bila kita menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Hidup enak atau tidak, tergantung pada cara kita memandang. Positf thinking atau fnegativ thinking.

2. Mengapa ibadah kita ttidak meningkatkan ruhiyah kita
Berarti ada masalah dalam pelaksanaan ibadah kita!
Supaya ibadah meningkatkan ruhiyah kita:
• Berusaha merasakan bahwa kita butuh Allah, bhawa kita lemah, hina, hadirkan bahwa kita kerdil di hadapan Allah
• Hadirkan keagungan Allah
• Pahami bacaan dalam ibadah
• Ingat-ingat lah pengalaman ketika bisa khusyu dalam beribadah, kira-kira kondisi apa yang membuat kita bisa khusyu waktu itu.

3. Istri akan dilaknat Alah bila tidak memenuhi pangglian suaminya di tempat tidur. Apakah yang hal sama berlaku pula untuk suami?
Istri akan dilaknat bila menolak ajakan suami tersebut tanpa uzur.

1 comment:

Secerah Pewarna said...

Nice Materi