Wednesday, November 29, 2006

KEBERKAHAN YANG TAK PERNAH PUDAR

KEBERKAHAN YANG TAK PERNAH PUDAR

Tarbawi,edisi 103 th 6

Pagi adalah bagian dari wkt2 Allah yg trs berputasr. Ia juga ungkapan yg sangat lekat dg makna kesegaran,keceriaan, semangat, dan hidup baru. Begitu banyak makna postif yg memberi spirit dan optimisme dl hidup yg dtg menyertai pagi.
Mkn msh byk lg hikmah dan keinstimewaan di balik pujiaan Allah terhadapnya,“Dan demi subuh apabila fajar-ya mulai menyingsing.“ (QS at Takwir:18),yg mkn blm dpt kita singkap krn keterbatasan ilmu kita.
Bertemu pagi adalah keniscayaan.Tetapi mengambil manfaat dari keistimewaannya adalah suatu yg harus diupayakan.Jlnnya hy satu,BANGUN LEBIH PAGI. Lalu mengintip apa saja kebaikan2 yg dpt kita petik di pagi itu.
KARENA SUATU PAGI BISA MERUBAH HIDUPMU
Waktu adlh wadah pembentukan. Di samping garis edar hdp kita,tmbh dan mjd dewasa, dari lahir hingga kembali ke hadairat-Nya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,”Waktu memiliki 3 makna dan dilandaskan pada 3 derajat.Di antara makna2 itu adalh saat mempu dan benar, krn meliahat cahaya karunia yg ditarik kebersihan harapan, atau krn ada perlindungan yg ditarik kebenaran ketakutan, atau krn kobaran rindu yg ditarik cinta.” (Madarijus Salikin)
Satu di antara bag2 wkt yg mhimpun makna2 itu, yg memiliki urgensi pembentukan adalah pagi. Ia adalah simbol permulaan dan perubahan, kepada dan terhadap apa saja, termasuk babak2 kehidupan kita. Kisah seorang nasarni yg bersahabat dan hidup serumah dengan seorang wanita muslimah adalah contoh perubahan yg dibawa oleh pagi.
Sahabat muslimah tersebut serng terbangun di penghjung malam utk melaksanakan qiyyamullail, bermunajat, dan berdoa kepada Allat SWT. Terkadang seesai berdoa ia teruskan lagi dg tilawah al Qur’an hingga menjelang shubuh. Awalnya si wanita nasrani srg merasa terganggu dg suara temannya yg kerap menangis tersedu2 dlm shalat malamnya atau saat melantunkan ayat suci al Qur’an yg begitu asing di telinganya. Suara “berisik” itulah yg sering memangkas jatah tidurnya.
Tetapi lama kelamaan, dlm diamnya ia mula menyimpan rasa cemburu dan kagum kpd sahabatnya ini, krn sahabatnya ini bgt mudah terbangun di pagi hari dan menyelesaikan sebagian tugas2nya, sementara ia sendiri terkadang baru beranjak dari kasuir empuknya saaat matahari sudah meninggi.
Suatu ketika sahabatnya sdg tidak di rumah. Saat itu rasa penasarannya menggodanya utk mengetahui isi al Qur’an. Lalu ia beranikan diri membuka lembara2 al Qur’an favorit sahabatnya itu. Ketika ia buka yg tampak hy garis2 hitam yg entah apa artinya. Tetapi ketika ia membaca terjemahannya, di situlah ia menemukan petunjuk yg luar biasa. Ayat2 dlm surat al-Ikhlas seakan menghentaknya batinnya utk mengakui kebenaran konsep ketuhanan yg diajarkan kitab ditangannya. Keesokan paginya, ia meminta sahabatnya utk menuntunnya mengucapkan syahadat.
KARENA KEHIDUPAN PAGI ADALAH CIRI ORANG SHALIH
Tidur bagi manusia adalah sifat kesempurnaan. Orang yg tdk bias tdr berarti memiliki kekurangan, kesehatan fisiknya sdg terganggu. Tetapi memperpanjang jatah tidur juga bukan cirri manusia yg baik. Tidur berlama2 akan membuat badan terasa berat, membuang wkt scr percuma, mbentuk jiwa yg lalai dan malas, serta banyak hal negatif lainnya. Karena itu, hidup ini perlu keseimbangan.
Manusia terbaik di muka bumi ini adalah mereka yg beriman kpd Allah. Mrk yg mendisiplinkan wktnya, mengatur antara hak dan kewajibannya. Ketika malam tiba,mereka bersegara tidur spy dipenghujung malam bisa terbangun dan bercengkrama dengan keindahan dan kedamian pagi. Muawiyah bin Qurrah menirukan nasehat bapaknya ketika mereka sekeluarga telah melaksanakan shalat isya, “ Wahai anak2kum, tidurlah sekarang. Semoga Allah menganugerahkan kepada kalian kebaikan malam ini.”
Ada byk hal yg dilakukan orang 2 shalih di kala pagi. Setelah mereka mendirikan shalat malam, mereka duduk berdoa dan bermunajat “menagih” janji2 Allah, membaca dan mentadabburi al Qur’an. Fudhail bin Iyad pernah menceritakan, “Aku menjumpai suatu kaum yg malu kpd Allah di kegelapan malam karena kelamaan tidur. Pasalnya, mereka terbiasa hanya rebahan dan jika terjaga mereka berkata, “ini bukanlah untukmu, maka bangkitlah utk mengambil bagian mu di akhirat.”
Tidur bagi mereka hanyalah sisa waktu yg sangat dibatasi, dan melakukan amal2 ketaatan di pagi hari adalah bagian yg tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Kehilangan pagi, bagi mereka adalah kerugian yg bisa memunculkan banyak sekali dugaan keburukan. Sampai2 Ibnu Umar mengatakan, “Jika kami kehilangan seseorang pd sholat shubuh dan isya (di mesjid), kami mempunyai prasangka buruk kepadanya.”
KARENA ILMU-ILMU ALLAH TURUN PADA WAKTU PAGI
Seteiap fase waktu antara siang dan malam yg telah diberntang kan Allah utk kita, memiliki klasifikasi dan keistimewaan yg tak tergantikan dg fase2 waktu yg lain. Antara mencari nafkah, ibadadh, belajar dan beristirahat semua diatur oleh Allah. Hanya saja, kita terkadang tdk memahami hikmah di balik ketentuan2 itu, atau bahkan sengaja tdk mempedulikannya dg bermacam alasan, shg seringkali kita melakukan sesuatu yg tdk mendatangkan hasil maksimal, yg tentu saja hal itu akan merugiakan diri kita sendiri.
Rasulullah saw yg selalu mengajak ummatnya utk bangun sblm subuh, malaksanakan shalat sunnah dan shalat shubuh berjamaah, bukan tampa alasan. Ada hikmah yg mendalam dibaliknya. Diantaranya: berlimpahnya pahala dr Allah, kesegaran udara shubuh yg menyegarkan fisik,konsentrasi pikiran dan daya ingat yg kuat utk menyambut datangnya hikmah2 dan ilmu2 Allah SWT.
Ibnu Jarir Ath Thabari, misalnya, seperti diceritakan Al Khatib Al Baghdadi, selama empat puluh tahun dari usianya yg terakhir, ia mampu menulis sebanyak empat puluh halaman setiap hari. Yang istimewa, meskipun ia menulis artikelnya selepas dzhur hingga waktu ashar tiba. Tetapi murajaahnya akan ilmu serta ide2nya ia dapatkan dia awal2 subuh setelah menunaikan QL.
Kemuliaan pagi seta mudahnya akal menyerap ilmu di saat itu, pernah pula diingatkan Lukman Al Hakim kpd putranya, “Jgn sampai ayam jantan lebih cerdas drmu. Ia berkokok sblm fajar, sementara kamu masih mendekur tidur hingga matahari terbit.” (tafsir al Qurthubi).
KARENA PAGI TIDAK BERUBAH YG BERUBAH ADALAH KITA
Hingga sekarang mkn sdh tak terhitung lagi, sdh berapa kali pagi menyambangi kita. Suasananya tak pernah berubah, apgi yg dulu tetap tetap pagi yg sekarang, penuh kesejukkan dan kesegaran. Tp itulah kareakter waktu. Ia tdk berubah kecuali menentukannya lain atau masa yg telah ditentukan telah tiba, yg berarti keberlangsungan dunia ini akan segera berakhir.
Waktu memang terkadang menggilas kita. Tetapi tentu karena ulah kita sendiri yg sering lupa bahwa kita harus berubah, lebih dewasa, lebih berilmu, lebih beriman, dan lebih dekat kpd Allah SWT krn kualitas ibadah yg trs meningkat. Karena itu Rasullah mengingatkan kita, „Jgn sekali2 mencela waktu, karena sesungguhnya Allah Azza wa jala berfirman, „Akulah waktu itu.“ ( HR Ahmad)
Seorang salafushalih memberi nasehat, „beramalah utk diri kalian di malam gelap gulita ini. Krn sesunggunya org yg tertipu adalah orang yg tertipu oleh kebaikan siang dan malam. Orang yg terhalangi adalah orang yg tdk mampu utk memperoleh kebaikan yg ada pada keduanya. Ia merupakan jln kebaikan bg kaum muslimin utk mentaati Rabbnya, dan bencana bagi mereka yg melalaikan dirinya. Maka hidupkanlah diri kalian dengan selalu mengingat Allah.“
KARENA PAGI ADALAH SUMBER KEBERKAHAN
Kesegaran shubuh tidak hanya menemani kekhusyuan ibadah kita, atau mengiringi terkabulnya untaian doa dan munajat kita, atau mengasah ketajaman akal dan kemapuan berpikir kita, Tetapi kesegaran shubuh juga membuka pintu2 rezeki yg telah Allah hamparkan di hari itu.
Fatimah ra, pernah bercerita, “Ayahku lewat disampingku, sedang aku masih tebaring di waktu pagi. Lalu beliau berkata, „Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan jgnlah kamu termasuk org lalai krn Allah membagikan kpd hambaNYa, antara terbit fajar dengan terbit matahari.“ (HR Ahmad dan Baihaqi)
Nabi Daud membagi waktu hidupnya sehari utk urusan dunia dan sehari lagi utk urusan akhirat dg berpuasa dan beribadah.. Ketika harus memenuhi urusan dunianya, pagi2 sekali Nabi Daud sdh bangun, ia bersiap, lalu berangkat mencari nafkah.
Keberkahan shubuh bukan hanya pada rezeki. Rasulullah saw jika ingin mengirimkan tentaranya kemedan perang, dilepaskannya pada waktu pagi. Ketika hijrah ke Madinah pun beliau berangkat pada waktu pagi. Shakhar, seorang shahabat yg meriwatkan hadist diatas, adalah seorang saudagar. Jika dia ingin mengirimkan barang2 dagangannya, selalu ia lakukan pada pagi hari, dan itulah puncaknya Allah memberikan banyak kekayaan kepadanya.
Aisyah ra berkata, „ Rasulullah bersabda, „berpagi2 mencari rezeki, karena sesungguhnya berpagi2 itu membawa berkah dan menghasilkan kemenangan.“
***

No comments: